Patologi


PATOLOGI
Patologi ialah ilmu yang mempelajari tentang penyakit.
Patologi dibagi dalam 3 macam ilmu : Patologi Anatomi, Patologi Klinik, dan Patologi Forensik.
Patologi anatomi mempelajari berbagai penyakit melailui sel dan jaringan tubuh, serta melihat langsung keadaan organ yang sakit, misalnya melihat dan memeriksa secara langsung adanya tumor dan menentukan jenis tumor tersebut. Biasanya ini berhubungan erat dengan bagian bedah.
Patologi Klinik : mempelajari penyakit baik mendiagnosa maupun evaluasi pengobatannya melaui pemeriksaan berbagai cairan tubuh misalnya : darah, urine, veses dan sebagainya. Dalam hal ini kita banyak berhubungan dengan laboratorium.
Patologi Forensik : memperlajari tentang jenazah, baik mengenai cara waktu dan sebab kematian, maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah criminal. Dalam hal ini banyak sekali berhubungan dengan kedokteran kehakiman.
Dalam kuliah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai patologi klinik.
Patologi Klinik pada dasarnya meliputi 4 macam kegiatan :
1.      Hematologi : mempelajari atau memeriksa tentang sel-sel darah, baik mengenai jumlah maupun bentuknya serta mekanisme pembekuan darah.
2.      Kimia klinik : mempelajari/memeriksa tentang kimia yang ada dalam darah, misalnya: gula darah, kolesterol darah, asam urat darah, dsb
3.      Imunologo Klinik : mempelajari atau memeriksa tentang reaksi antigen antibody yang ada dalam darah.
4.      Mikrobiologi klinik : mempelajari atau memeriksa tentang mikrobiologi seperti kuman jamur, virus dan parasit yang ada dalam darah.
LABORATORIUM
Untuk mendapatkan hasil laboratorium yang ideal, maka ada beberapa tahapan yang harus kita lalui, yaitu :  Tahap Pra Analitik, Tahap Analitik, dan Tahap Post Analitik.
TAHAP PRA ANALITIK :
Tahap ini dimulai dari adanya permintaan akan pemeriksaan laboratorium hingga sample yang akan diperiksa memasuki laboratorium.
Dalam tahap ini, diperlukan kerja sama dengan petugas medis yang lai berada di luar laboratorium seperti perawat ruangan. Tahap ini meliputi 2 aspek, yaitu :PERSIAPAN PENDERITA & PENGAMBILAN SAMPLE.
Persiapan penderita, misalnya : puasa, obat-obatan yang harus dan tidak boleh dimunim, serta persiapan-persiapan khusus lainnya jika ada.
Pengambilan sample yang akan kita bahas dalam kuliah ini meliputi sample darah, urine, veses, sputum dan secret vagina dan uretra. Sedangkan untuk pengambilan sample cairan tubuh lainya, biasanya dilakukan sendiri oleh para dokter spesialisnya masing-masing, seperti cairan bronkus, cairan lambung, cairan otak, dsb.
Tahap analitik :
Tahap ini dimulai dari datangnya sample ke laboratorium kemudian diproses dan dilakukan pemeriksaan sample sampai mengeluarkan hasil. Tahap ini selalu menjadi perhatian, dan memerlukan biaya yang mahal, terutama dengan adanya upaya otomatisai peralatan yang ada. Dalam tahap ini termasuk kalibrasi alat, pengguanaan larutan control, larutan standard dan dilakukannya quality control baik external maupun internal.
Tahap Post  Analitik :
Tahap ini meliputi pelaporan hasil dari alat ke dalam lembaran hasil, dan interpretasi hasil oleh dokter yang berwenang.
DARAH
Pengambilan sample darah dapat dilakukan :
1.      Bila volume darah yang dibutuhkan kurang dari 0,5 cc maka pengambilan dilakukan pada darah kapiler, yaitu dengan melakukan penusukan pada : ujung jari tangan ke dua,tiga dan empat, atau pada cuping teinga dengan memakai lancet steril yang disposible (sekali pakai)
2.      Bila volume darah yang dibutuhkan lebih dari 0,5 cc, maka pengambilan dilakukan dari darah vena yang dekat dengan kulit. Setelah dilakukan pembendungan pada lengan sebelah atas, kemudian dilakukan proses disinfeksi pada daerah lipatan siku di bawah bendungan selanjutnya darah diambil dari vena yang ada di daerah tersebut. Apabila penderita dalam keadaan terinfus, pengambilan darah dilakukan pada lengan yang contra lateral.
Jmlah volume darah yang dapat diambil pada bayi/anak adalah:
Volume darah bayi/anak berkisar lebih kyrang 70 cc/kg BB, dan pengambilan maksimum adalah 5% dari vol darah yang ada. Misalnya bayi dengan berat 10 kilogram, maka perkiraan volume darahnya: 700cc, maka pengambilan maksimum yang dapat dilakukan adalah 35cc.
ANTIKOAGULANT:
Untuk mencegah supaya darah tidak membeku dapat diberikan anticoagulant pada sample darah yang kita ambil. Macam anticoagulant yang paling sering kita jumpai adalah:
1.      Na EDTA:
Biasanya dipakai apabila akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Inipun sebaiknya tidak lebih dari 2 jam setelah pengambilan, supaya sel darah tidak berubah bentuk. Perbandingan pemberian anticoagulant adalah:1mg Na EDTA untuk 1 cc darah.
2.      Na F
Biasanya anyicoagulant jenis ini dipakai untuk mengawetkan kadar glukosa darah.
3.      Heparin :
Dipakai bila darah yang diambil akan dilakukan pemeriksaan gas darah atau hematokrit(HST/PCV).
4.      Na sitras : 3,8 %
Biasanya dipakai untuk pemeriksaan faal hemostasis (faal koagulasi) dan pembuatan plasma darah. Perbandinganya ialah 1 volum sitras dicampur dengan 9 volum darah.
Darah setelah diambil kemudian di tamping dalam tempat yang bersih, kering, dan jangan lupa diberi table tentang nama, nomer register dan pemeriksaan yang di minta. Pengiriman ke laboratorium bila memerlukan waktu lama hendaknya diberi es batu untuk pendinginan.
URINE
Urine sesaat :
            Urine yang ditampung sewaktu-waktu tanpa ada persiapan apapun. Misalnya pada pemeriksaan narkoba.
Urine pagi :
            Urine yang ditampung pada pagi hari ketika penderita kencing untuk yang pertama kalinya. Biasanya penderita tidur sekitar pukul 10 malam setelah minum segelas air putih, kemudian besok pagi ketika bangun kencing sekitar pukul 4 pagi urine di tamping.
Urine porsi tengah(midstream urine):
Setelah lubang sekitar kemaluan dibersihkan,penderita disuruh kencing, tahan sebentar dan selanjutnya kencing lagi dan ditampung sedikit, kemudian sebelum berhenti kencing yang penghabisan dibuang jangan ikut ditampung.
Urine 24 jam :
            Penderita kita tampung urinenya selama 24 jam.
            Misalnya: mulai hari ini jam 7 pagi penderita disuruh kencing kemudian dibuang, setelah itu setiap dia kencing ditampung  jangan lupa member pengawet yaitu asam borat, atau dimasukkan dilemari es.
Tempat penampungan urine harus bersih dan kering. Jangan lupa member label tentang : nama penderita, nomer register, dan pemeriksaan yang akan ditampung. Bila hendak dilakukan kultur harus ditampung dalam wadah yang steril.
TINJA :
Ambil sebesar ujung jari dan ambil pada bagian tengah / mencurigakan , dan dan ditampung dalam wadah yang bermulut lebar, bertutup uliran, bersih dan kering. Jangan lupa member label tentang nama pasien, nomer register, tanggal pengambilan, dan jenis pemeriksaan yang dikehendaki. Tinja juga diambil jangan dibungkus dengan kertas tissue, dan penderita jangan di beri obat urus-urus. Kalau tidak bias buang air besar diapakan??????
SPUTUM :
Wadah penampungan : bermulut lebar, bersih, kering, dan berlabel steril????
Cara penampungan : penderita kumur, kemudian berdiri / duduk condong kedepan, dan tarik nafas dalamkemudian batuk yang kuat. Bila perlu rangsang batang tenggorok dengan lidi kapas. Tamping sebanyak 35cc.
Setelah ditampung buat sediaan :
Oose pijar didinginkan, kemudian ambil bagian yang dicurigai, dan dioleskan pada obyek glass lebih kurang 2-3 cm.
Keringkan pada suatu kamar, kemudian difiksasi dengan cara melewati 3 kali, setiap 3 kali 3-5 detik diatas api pengecatan secara ZIEHL NIELSON, kemudian kirim dalam kotak es.
SEKRET URETHRA / VAGINA
Persiapan penderita :
                                    #Berhenti minum obat H-1.
                                    #Dilakukan pada pagi hari sebelum kencing.
                                    #Untuk wanita dilakukan sebelum atau selesai haid.
URETHRA : Bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas yang dibasahi saline.
Urut jenis dari pangkal ke ujung, secret yang keluar dioleskan pada obyek glass, kemudian diratakan dengan oose.
VAGINA : Dalam posisi gynaecologis, speculum dibuka, dan diambil dengan lidi kapas pada daerah endocervix, kemudian di oleskan pada obyek glass.
Fiksasi : Lewatkan diatas api selama 3-5 detik, di ulang 3 kali.
Kemudian dicat dengan gram dan dikirim ke laboratorium.
Kuman Genorrhea : berbentuk biji kopi, warna merah, terdapat pada intra/ekstra sel.